NTB Raih Dua Penghargaan MDG’s 2015
Dua penghargaan yang diraih itu antara lain terbaik pertama laju pencapaian MDG’s 2012-2014 dan terbaik ketiga kategori pencapaian indikator terbanyak MDG’s. ‘’Jadi dua kategori kita dapat penghargaan MDG’s tahun ini yaitu terbaik I dan ada juga terbaik III,’’ kata Sekretaris Bappeda NTB H. Yusron Hadi.
Ia menjelaskan, juara terbaik I yang diraih NTB itu berkaitan dengan laju pencapaian MDG’s 2012-2014. Sementara, juara terbaik III yang diraih kategori pencapaian indikator terbanyak MDG’s.
![]() |
Inilah penghargaan yang diterima Pemprov NTB dari Pemerintah Pusat |
Tahun lalu, NTB berhasil meraih tiga penghargaan MDG’s. Yakni terbaik I pencapaian tujuan sasaran MDGs 2013, dengan kategori kinerja pencapaian sasaran MDGs secara komulatif, terbaik pertama laju pengurangan kedalaman kemiskinan 2009-2011, dan terbaik pertama laju kinerja pencapaian sasaran MDGS 2008-2011.
Indikator penilaian yang digunakan untuk memberikan penghargaan MDG’S atau tujuan pembangunan milenium tahun 2015, terdiri dari 12 indikator terpilih yang mewakili tujuh goalsdari MDG’S. Untuk goals pertama MDG’S, yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Indikator yang dinilai adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional dan indeks kedalaman kemiskinan serta proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimal yaitu di bawah 1400 kilo kalori per kapita pe rhari.
Indikator penilaian yang digunakan untuk memberikan penghargaan MDG’S atau tujuan pembangunan milenium tahun 2015, terdiri dari 12 indikator terpilih yang mewakili tujuh goalsdari MDG’S. Untuk goals pertama MDG’S, yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Indikator yang dinilai adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional dan indeks kedalaman kemiskinan serta proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimal yaitu di bawah 1400 kilo kalori per kapita pe rhari.
Untuk goals kedua, yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua. Indikator yang dinilai adalah angka partisipasi sekolah usia sekolah menengah pertama, SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MT’s). Goal ketiga, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Indikator yang dinilai adalah rasio angka partisipasi sekolah untuk perempuan dan laki-laki di usia sekolah menengah pertama dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian.
Goals keempat, menurunkan angka kematian anak. Indikator yang dinilai adalah persentase anak usia satu tahun yang diimunisasi campak. Untuk goalskelima, yakni meningkatkan kesehatan ibu. Indikator yang dinilai adalah proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15 sampai 49 tahun yang memakai cara modern.
Comments
Post a Comment